كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (185)
185. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Di dalam al-Qur’an ada tiga istilah yang merujuk kepada kematian, yaitu ماث – وفى – اجل , tiga istilah tersebut secara bahasa mempunyai arti yang berbeda tapi secara makna sama. Kata maata diartikan dengan lepasnya ruh dari jasad, ruh kembali ke alamnya, jasad dikubur di bumi. Kata wafaa diartikan dengan sempurna, yaitu sempurnanya kehidupan seseorang di dunia. Sedangkan kata ajal diartikan dengan limit atau batas waktu. (Ilustrasi main bola), kalau internet boleh unlimited tapi kalau manusia tidak ada yang unlimited. Kemudian bahasa tersebut diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, yang artinya tentu berbeda juga. Kalau oarng baik mati maka kita akan mengatakan wafat, jika yang mati orang biasa maka kita sebut meninggal, kepada hewan kita sebut mati, orang yang mati dalam peperangan tewas, kalau yang mati preman kita bilang mampus.
Di dalam al_Qir’an ada tiga fase kehidupan manusia,
Di dalam al-Qur’an ada tiga istilah yang merujuk kepada kematian, yaitu ماث – وفى – اجل , tiga istilah tersebut secara bahasa mempunyai arti yang berbeda tapi secara makna sama. Kata maata diartikan dengan lepasnya ruh dari jasad, ruh kembali ke alamnya, jasad dikubur di bumi. Kata wafaa diartikan dengan sempurna, yaitu sempurnanya kehidupan seseorang di dunia. Sedangkan kata ajal diartikan dengan limit atau batas waktu. (Ilustrasi main bola), kalau internet boleh unlimited tapi kalau manusia tidak ada yang unlimited. Kemudian bahasa tersebut diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, yang artinya tentu berbeda juga. Kalau oarng baik mati maka kita akan mengatakan wafat, jika yang mati orang biasa maka kita sebut meninggal, kepada hewan kita sebut mati, orang yang mati dalam peperangan tewas, kalau yang mati preman kita bilang mampus.
Di dalam al_Qir’an ada tiga fase kehidupan manusia,
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (54)
54. Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.
Ini membuktikan betapa kehidupan dunia ini sangat pendek, kita dijadikan pada mulanya lemah, yaitu masa kanak-kanak atau masa balita, kemudian beranjak remaja dengan waktu yang begitu singkat, dimana kondisi fisik sangat kuat, kemudian seiring waktu berputar, kita kembali lemah dan beruban yang menandakan bahwa nyawa sudah dekat ditenggorokan, badan sudah bau tanah, masa-masa muda dan remaja hanya jadi kenangan manis yang tidak mungkin terulang kembali.
Ayat di atas adalah peringatan bagi kita, bahwa ketampanan yang selalu kita pamerkan, kecantikan tonjolkan, harta yang kita sombongkan, jabatan kita banggakan, itu semua hanya sementara, yang punya wajah tampan sebentar lagi akan pudar, yang punya wajah cantik sebentar lagi akan berkerut, harta yang kita sombongkan hanya sebentar, kita akan tinggalkan, jabatan yang kita banggakan tidak akan dapat mencegah perjalanan kita menuju kematian. Lantas apa sebenarnya yang dapat kta banggakan dalam hidup ini kalau nyatanya semuanya hanya sekejap saja?
Bagi para pemuda, kenapakah kita masih bangga dengan kondisi fisik kita, bukankah kemarin sore kita masih ditimang, digendong, dan disuapin ketika makan? Bukankah lebih bijak jika kita membalas kebaikan orang-orang yang memelihara kita diwaktu kecil. Inga waktu remaja hanya sekedip mata. Bagi kita yang merasa sudah tua, belumkah kita sadar jaga betapa masa kecil kita sangat singkat? Kita juga telah melalui masa remaja sungguh sangat tidak terasa uban sudah di kepala, sekali lagi belumkah kita menyesali akan dosa-dosa yang telah kita perbuat? Belumkah kita menyadari bahwa kematian sudah di depan mata kita? Ataukah masih berharap masa muda akan dua kali? Lantas apa sebenarnya yang kita harapkan dalam hidup ini? Atau barangkali ada di antara kita yang berpikir bahwa hidup ini akan kekal?
Ini membuktikan betapa kehidupan dunia ini sangat pendek, kita dijadikan pada mulanya lemah, yaitu masa kanak-kanak atau masa balita, kemudian beranjak remaja dengan waktu yang begitu singkat, dimana kondisi fisik sangat kuat, kemudian seiring waktu berputar, kita kembali lemah dan beruban yang menandakan bahwa nyawa sudah dekat ditenggorokan, badan sudah bau tanah, masa-masa muda dan remaja hanya jadi kenangan manis yang tidak mungkin terulang kembali.
Ayat di atas adalah peringatan bagi kita, bahwa ketampanan yang selalu kita pamerkan, kecantikan tonjolkan, harta yang kita sombongkan, jabatan kita banggakan, itu semua hanya sementara, yang punya wajah tampan sebentar lagi akan pudar, yang punya wajah cantik sebentar lagi akan berkerut, harta yang kita sombongkan hanya sebentar, kita akan tinggalkan, jabatan yang kita banggakan tidak akan dapat mencegah perjalanan kita menuju kematian. Lantas apa sebenarnya yang dapat kta banggakan dalam hidup ini kalau nyatanya semuanya hanya sekejap saja?
Bagi para pemuda, kenapakah kita masih bangga dengan kondisi fisik kita, bukankah kemarin sore kita masih ditimang, digendong, dan disuapin ketika makan? Bukankah lebih bijak jika kita membalas kebaikan orang-orang yang memelihara kita diwaktu kecil. Inga waktu remaja hanya sekedip mata. Bagi kita yang merasa sudah tua, belumkah kita sadar jaga betapa masa kecil kita sangat singkat? Kita juga telah melalui masa remaja sungguh sangat tidak terasa uban sudah di kepala, sekali lagi belumkah kita menyesali akan dosa-dosa yang telah kita perbuat? Belumkah kita menyadari bahwa kematian sudah di depan mata kita? Ataukah masih berharap masa muda akan dua kali? Lantas apa sebenarnya yang kita harapkan dalam hidup ini? Atau barangkali ada di antara kita yang berpikir bahwa hidup ini akan kekal?
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ (25)
25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى (55)
55. dari bumi (tanah) Itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (34)
34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
[1187] Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, Namun demikian mereka diwajibkan berusaha.
Kita hidup di dunia ini tidak ada yang kekal, semuanya akan kembali kepada Allah,
[1187] Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, Namun demikian mereka diwajibkan berusaha.
Kita hidup di dunia ini tidak ada yang kekal, semuanya akan kembali kepada Allah,
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung.
Jauh dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, itulah tujuan hidup kita yang sesungguhnya, tapi jauh dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga bukanlah semudah membalikkan talapak tangan.
Jauh dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, itulah tujuan hidup kita yang sesungguhnya, tapi jauh dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga bukanlah semudah membalikkan talapak tangan.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ (142)
142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad[232] diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
[232] Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi hawa nafsu; 3. mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak.
Sedikitnya ada dua syarat bagi orang yang berharap masuk surga, Jihad fi sabilillah,dan Sabar. Berperang menegakkan islam adalah jihad, Melawan hawa nafsu juga adalah jihad, mendermakan harta untuk kebaikan islam adalah jihad, dan amar ma’ruf nah mungkar adalah jihad. Yang kedua adalah sabar. Sabar adalah menelan suatu yang pahit tanpa bermuka masam.
[232] Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi hawa nafsu; 3. mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang batil dan menegakkan yang hak.
Sedikitnya ada dua syarat bagi orang yang berharap masuk surga, Jihad fi sabilillah,dan Sabar. Berperang menegakkan islam adalah jihad, Melawan hawa nafsu juga adalah jihad, mendermakan harta untuk kebaikan islam adalah jihad, dan amar ma’ruf nah mungkar adalah jihad. Yang kedua adalah sabar. Sabar adalah menelan suatu yang pahit tanpa bermuka masam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (153)
153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.[99] Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (185)
Ketika berbicara masalah akhirat, Allah tidak pernah memuji dunia di dalam al_Qur’an, sebagai contoh: وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (32)
32. dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
[468] Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
[468] Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآَخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (64)
64. dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (20)
20. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Ada tiga kata yang maknanya sama, yaitu laibun, lahwun, dan ziinatun. Laibun adalah permainan yang tidak punya tujuan, yang penting senang, ini biasanya untuk anak-anak, karena yang penting bagi dia adalah senang. Kata Lahwun adalah permainan yang mempunyai tujuan namun tujuan tersebut tidak penting, ini biasanya diperagakan oleh pemuda atau remaja, biasanya mereka punya tujuan namun tujuannya tidak begitu penting. Kata Ziinatun adalah biasanya diperagakan oleh orang dewasa, tafaakhura bainakum wa takaasura fil amwaal. Bermegah-megah dan berbangga-banggan dalam harta dan anak.
Ada tiga kata yang maknanya sama, yaitu laibun, lahwun, dan ziinatun. Laibun adalah permainan yang tidak punya tujuan, yang penting senang, ini biasanya untuk anak-anak, karena yang penting bagi dia adalah senang. Kata Lahwun adalah permainan yang mempunyai tujuan namun tujuan tersebut tidak penting, ini biasanya diperagakan oleh pemuda atau remaja, biasanya mereka punya tujuan namun tujuannya tidak begitu penting. Kata Ziinatun adalah biasanya diperagakan oleh orang dewasa, tafaakhura bainakum wa takaasura fil amwaal. Bermegah-megah dan berbangga-banggan dalam harta dan anak.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); Maka Jikalau kamu mati, Apakah mereka akan kekal?
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ (34)
34. tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[537]; Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
[537] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
Amiril Ahmad.
[537] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.
Amiril Ahmad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar